Sejarah umum
Umumnya, suatu pondok pesantren berawal dari adanya seorang kyai di suatu tempat, kemudian datang santri yang ingin belajar agama kepadanya.[rujukan?]
Setelah semakin hari semakin banyak santri yang datang, timbullah
inisiatif untuk mendirikan pondok atau asrama di samping rumah kyai.[rujukan?]
Pada zaman dahulu kyai tidak merencanakan bagaimana membangun pondoknya
itu, namun yang terpikir hanyalah bagaimana mengajarkan ilmu agama
supaya dapat dipahami dan dimengerti oleh santri.[rujukan?]
Kyai saat itu belum memberikan perhatian terhadap tempat-tempat yang
didiami oleh para santri, yang umumnya sangat kecil dan sederhana.[rujukan?] Mereka menempati sebuah gedung atau rumah kecil yang mereka dirikan sendiri di sekitar rumah kyai.[rujukan?] Semakin banyak jumlah santri, semakin bertambah pula gubug yang didirikan.[rujukan?]
Para santri selanjutnya memopulerkan keberadaan pondok pesantren
tersebut, sehingga menjadi terkenal kemana-mana, contohnya seperti pada
pondok-pondok yang timbul pada zaman Walisongo.[1]